Posted by : Unknown Rabu, 10 April 2013


Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam prakteknya istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia.

_4_5Penyakit adalah gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Secara biologis tumbuhan dikatakan sakit bila tidak mampu melakukan kegiatan fisiologis secara normal, yang meliputi respirasi, fotosintesis, penyerapan gizi yang diperlukan dan lain-lain. Selain itu tanaman sakit juga tidak dapat menunjukkan kapasitas genetiknya, seperti berdaya hasil tinggi, morfologi yang normal dan lain-lain.
Jika tanaman kita terserang hama atau  penyakit tanaman, maka hal pertama yang terfikir di dalam benak kita yaitu membasminya menggunakan pestisida. Namun aplikasi penggunaan pestisida dalam kehidupan sehari-hari. seringkali tidak tepat guna. Seringkali penggunaan pestisida  dilakukan  dengan  kadar  pestisida  yang berlebih sehingga tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan pada tanah, dan menjadi salah satu penyebab kekebalan pada hama dan penyakit tanaman.
Untuk itulah, pada artikel ini saya akan mencoba memberikan beberapa cara alternatif  pembasmian hama dan penyakit tanaman tanpa menggunakan pestisida.
  1. Pembasmian hama dan penyakit tanaman secara mekanik
Adapun contoh cara pembasmian hama dan penyakit  tanaman secara mekanik pada beberapa kasus seperti:
a)      mengatasi serangan hama tikus dengan cara Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya, selain itu dapat dengan cara  menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
b)      Mengatasi hama wereng, dengan pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
c)      Mengatasi hama ulat, yaitu dengan menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi, atau dengan membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
d)      Mengatasi hama tungau, Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
e)      Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzea, penyakit yang menyebabkan daun pedi menguningb disebabkan oleh jamurMagnaporthegrisea, Penyakit yang disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica yang  kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati, semuanya dapat dibasmi dengan cara memisahkan tanaman yang terserang penyakit. Namun hal ini harus dilakukan sejak dini sebelum penyakit menyebar ketanaman yang da disekitarnya.
f)        Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan. Penanaman menggunakan bibit unggul akan membantu tanaman untuk bertahan dari segala penyakit tanaman.
g)      Mengusahakan tanaman selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya, sebagia salah satu cara menghindarkan tanaman dari penyakit
h)      Memperhatikan tumbuhan sesering mungkin sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.
2.   Pembasmian hama dan penyakit tanaman secara biologis
Adapun pengendalian hama dan penyakit secara biologis yaitu pada beberapa kasus
seperti:
a)      membasmi hama tikus dengan menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular, elang, dan lain-lain.
b) Pengandalian hayati hama wereng dengan menggunakan musuh alami nya, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis,kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata
c)      Pengendalian hayati hama walang sangit dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
d)      Memelihara burung, semua burung taman kecil berkontribusi untuk menjaga kebun Anda dari siput dan ulat. Burung tidak cocok untuk daerah persawahan.
e)      Katak dan kodok adalah pengendali yang sangat baik – terutama semut, tetapi jika Anda meletakkan  ke kebun anda, ingatlah bahwa, mereka amfibi dan memerlukan akses ke air bersih dan lingkungan yang lembab, dan dengan kulit berpori mereka, sangat rentan terhadap bahan kimia
f)        Menanam bawang putih akan melindungi tanaman lainnya yang ada disampingnya. Hama dari segala jenis akan menjauh. Namun Jangan tanam kacang berdekatan dengan bawang putih
g)      Menanam tomat dekat dengan Basil akan mengusir cacing dan lalat.
h)      Untuk melindungi kubis, kembang kol, brokoli, dan kubis Brussel dari ngengat kubis, gunakan mint, sage, dill, dan thymePengecualian, Jangan dekatkan tanaman kubis dengan stroberi.
i)        Untuk membasmi penyakit tanamn dapat menggunakan pestisida biologis, seperti pestisida yang terbuat dari biji buah jarak, dan Getah Nimba yang bias cdidapat dengan cara memeras pohon nimba atau – indica Juss Azadiracta – tepatnya.
Pada dasarnya akan ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melindungi tanaman anda dari  hama dan penyakit tanaman tanpa harus menggunakan Pestisida. Gunakan Pestisida sebagai cara terakhir untuk membasmi hama dan penyakit tanaman. Serta patuhi tata cara penggunaan pestisida itu sendiri.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Pertanian - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -